PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN TAFSIR TARBAWI QS
ANNAHL:125
( THANKS A LOT TO MY LECTURER IN STAIS :DR.H.IDRIS HASAN, LC
MA FOR THE INSPIRATION )
Ø
Dialogis berarti bukan monologis
Tipikal ini mengharuskan adanya Partisipasi aktif peserta
didik, dengan asumsi bahwa human is not doll. Sekarang zamannya tipikal
pembelajaran student center but managed by teacher.
Ø
Variatif berarti bukan monoton
Dalam dunia militer, berbagai strategi dan metode dijalankan
untuk menghancurkan musuh( target kena), maka, hal yang sama dalam
pembelajaran, guru kaya taktik dan metode, untuk menembak jitu, yakni
dengan mesiu dan senjata pemikiran yang
berisi SK KD tepat menghujam ke dalam benak peserta didik.Maka, dengan
demikian, kita akan berhasil menghancurkan musuh, yakni kebodohan, kemalasan,
dan ketidak” connect”-an peserta didik pada materi pelajaran.
Jangan ada imej
alias Itu Lagi Itu Lagi, yang bisa
meng-offline-kan minat dan motivasi untuk belajar.

Do The Best For Student.
Ø
Uswatun hasanah/ good model berarti bukan
jarkoni/ bad model
Mengkoneksikan dengan syakhsiyah islamiyah, kepribadian
islami sebagai seorang guru, berarti antara pola fikir dan pola sikap harus
integrated, berhati- hati dalam berujar, dan bertindak, agar bisa “digugu” dan
“ditiru”, bukan “wagu” tur “saru”. Jadi, bukan No Action Talk Only, atau Crime
inspirator, melainkan uswatun hasanah bagi peserta didik, juga pada orang lain.
Ø
Advis berarti bukan provokasi
Menganjurkan pada kebaikan, bukan pen-stigma-an, atau
peng-apriori-an. Sehingga tertanam
akhlaq al karimah pada peserta didik, bukan embrio revenge and hatred.
Ø
Bijaksana berarti bukan despotik
Memberikan applause, motivasi positif yang bisa meng-eksis-
kan peserta didik, mengakumulasikan dan kooperatif terhadap what students
want…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar