Jumat, 19 Juli 2013

pembelajaran berdasarkan Q.S An Nahl:125

PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN TAFSIR TARBAWI QS ANNAHL:125
( THANKS A LOT TO MY LECTURER IN STAIS :DR.H.IDRIS HASAN, LC MA FOR THE INSPIRATION )
Ø  Dialogis berarti bukan monologis
Tipikal ini mengharuskan adanya Partisipasi aktif peserta didik, dengan asumsi bahwa human is not doll. Sekarang zamannya tipikal pembelajaran student center but managed by teacher.
Ø  Variatif berarti bukan monoton
Dalam dunia militer, berbagai strategi dan metode dijalankan untuk menghancurkan musuh( target kena), maka, hal yang sama dalam pembelajaran, guru kaya taktik dan metode, untuk menembak jitu, yakni dengan  mesiu dan senjata pemikiran yang berisi SK KD tepat menghujam ke dalam benak peserta didik.Maka, dengan demikian, kita akan berhasil menghancurkan musuh, yakni kebodohan, kemalasan, dan ketidak” connect”-an peserta didik pada materi pelajaran.
Jangan ada imej    alias Itu Lagi Itu Lagi, yang bisa meng-offline-kan minat dan motivasi untuk belajar.
Do The Best For Student.
Ø  Uswatun hasanah/ good model berarti bukan jarkoni/ bad model
Mengkoneksikan dengan syakhsiyah islamiyah, kepribadian islami sebagai seorang guru, berarti antara pola fikir dan pola sikap harus integrated, berhati- hati dalam berujar, dan bertindak, agar bisa “digugu” dan “ditiru”, bukan “wagu” tur “saru”. Jadi, bukan No Action Talk Only, atau Crime inspirator, melainkan uswatun hasanah bagi peserta didik, juga pada orang lain.
Ø  Advis berarti bukan provokasi
Menganjurkan pada kebaikan, bukan pen-stigma-an, atau peng-apriori-an. Sehingga tertanam  akhlaq al karimah pada peserta didik, bukan embrio revenge and hatred.
Ø  Bijaksana berarti bukan despotik
Memberikan applause, motivasi positif yang bisa meng-eksis- kan peserta didik, mengakumulasikan dan kooperatif terhadap what students want…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar